Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication,
dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik
bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang
melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi
adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan
adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate
Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah
suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang
bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli
yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication
Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi
dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks
pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
1.Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley, 1953
2.Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
3.Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan
akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what
effect?)
Lasswell, 1960
4.Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu
dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki
oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
5.Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
6.Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
7.Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling
melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam
bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa
simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain
sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi
atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media
atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen
proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya
memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian
komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam
kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa
komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi
mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam
diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan
melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah
pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk
pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala
seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini
kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang
disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah
melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan
tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila
ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan
pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi
secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa
lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau
tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka,
benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya.
Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara
beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya
komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para
pelakunya.
Unsur unsur komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada
seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media,
penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen
komunikasi.
1.Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan
sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,
komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2.Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi
adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa
berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam
bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content
atauinformasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
3.Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling
dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.
Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia
untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan
dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media
yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan
perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat,
dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak
lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media
kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan
untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar
adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi
adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi
tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status
peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media
komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar,
rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa
diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
4.Penerima, Penerima adalahpihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber.Penerima bisa terdiri satu
orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima
biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam
proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena
adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah
elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan, atau saluran.
5.Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
Menyalurkan ide melelui komunikasi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena
dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan
saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar
pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi
harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver).
Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada
penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan
yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta
visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus
melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut:
Ide (gagasan) => Si Sender
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan
dalam kata-kata.
Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis,
mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya
perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang
ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita
(penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang
nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak
dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada
organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya
dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat
dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian
sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau
organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila
keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan
komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan
tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan
kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Hambatan komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat
mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan
gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh
penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada
hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah
(1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki
setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus
tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut
tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan
komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada
komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan
dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai
menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena
perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara
berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam
komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu
dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya
perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi
terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa
kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata
“jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa
mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik
terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang
atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang
dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan
muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada
surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan
pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver
maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh :
Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan,
dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau
respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara
langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini
terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat
wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi
yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang di lakukan
dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.
Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain
sebagainya.
Komunikasi tertulis juga dapat melalui naskah-naskah
yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang
kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat
menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula
dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan
simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada
aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik
dan pragmatis.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana
pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
2. Dari segi arahnya :
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan
komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi kebawah, komunikasike atas mengalir dari orang
pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan
kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke
jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur,
pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak
dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain
organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal
yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi
keorganisasian.Misalnya,
komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal
balik).
Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling
berkomunikasi.
3. Dari segi lawannya :
Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
Cth:berbicara melalui teleponKomunikasi Satu Lawan
Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
Cth: kelompok warga menginterogasi maling.
Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Cth: debat partai politik.
4. Dari segi keresmian :
Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan,
keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang
yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak
ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk
memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran
informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor .
faktok-faktor dan proses perubahan organisasi
Dalam organisasi pada hakekatnya itu terdapat beberapa
faktor – faktor yang menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi
tersebut.Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi itu sangatlah
berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan penurunan dari organisasi
tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang berubah dari organisasi
tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut sebagai perubahan dimana
cara – cara atau sistem – sistem lama dalam organisasi itu berganti dengan cara
– cara atau sistem – sistem baru dalam organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah
ini saya akan jelaskan beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan dalam
organisasi antara lain :
·Faktor
Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )
Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan
Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern
seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari
selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.
·Faktor
Intern ( Faktor Didalam Organisasi )
Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam
organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena
faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya
anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ
saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi
tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen
keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam
organisasi.
Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor yang
menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi
maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak
secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada
awalnya,tiba – tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan
berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang
suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.Dan berikut saya akan
jelaskan Proses perubahan :
Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah untuk
memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu :
è Mengadakan Pengkajian
Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan
suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan atau cara –
cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap
sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update
dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi
tersebut.
è Mengadakan Identifikasi
Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau
pemeriksaan secara detail tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang
terjadi dalam organisasi tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah
kasus yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut setiap seminggu
sekali,langkah tersebut bertujuan agar dalam organisasi tersebut tahu bagaimana
menyelesaikan masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut.
è Menetapkan Perubahan
Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru
atau bisa dikatakan sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan
terjadi suatu perubahan sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama
dengan sistem yang baru dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru
tersebut memang bagus dan berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan
sistem tersebut harus ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.
è Menentukan Strategi
Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan
pilihan dalam suatu organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang – matang atau
difikirkan terlebih dahulu kira – kira strategi apa yang dapat memajukan sebuah
organisasi tersebut.
è Melakukan Evaluasi
Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan – perubahan
sikap dalam organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam
organisasi tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut
lalu kita benarkan kesalahan – kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya
lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah
perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita
mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi
bersikap hati – hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang
berdampak langsung dalam organisasi tersebut.
Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas
dengan apa yang sudah di dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang
kiranya dapat diminati oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi
tersebut,menjalin komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan –
perubahan besar yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan
juga merubah strategi – strategi lama dengan strategi – strategi baru yang
dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna
bagi organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru
dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu
organisasi tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang
bahkan bisa maju.
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan
perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang
akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan
potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara
organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di
suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran
pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal
pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat
diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan
perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan
tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar
mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar