Cinta adalah salah satu bagian
dari wujud manusia dan ia dilahirkan bersamaan dengan dilahirkannya manusia.
Cinta dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh sosial yang bermacam-macam, jika
pengaruh-pengaruh ini positif maka cinta akan langgeng dan bertahan lama, jika
tidak maka ia akan kehilangan efek-efek keberadaannya.
Agama, aliran kepercayaan,
nilai-nilai moral dan kebangsaan, serta keyakinan-keyakinan budaya mengajarkan
kepada kita bahwa seluruh manusia dilahirkan dengan fitrah Ilahi yang suci.
Akan tetapi, kondisi masyarakat dan pengaruh-pengaruh keluarga, sosial, budaya,
moral dan politik dapat merubah fitrah dan kondisi batin yang suci ini.
Anak, di dalam keluarga
mempelajari tatacara berinteraksi, moral, persahabatan dan kerjasama, bersikap
ramah dan keahlian berbuat baik serta mengasihi orang lain, dalam hal ini akan
lebih baik jika diberikan kesempatan kepadanya untuk belajar mencintai secara
tidak langsung, dan ia mempelajarinya dengan praktek dan berusaha untuk menunjukkannya.
Setelah keluarga, guru dan
sekolah juga memberikan peran yang menentukan dalam pembentukkan cinta di dalam
diri seorang anak, remaja dan pemuda. Seorang guru selain membantu anak
didiknya dalam pendidikan keilmuan dan pembinaan otaknya, iapun dapat membantu
perkembangan dan peningkatan karakter dan aspek-aspek kejiwaan anak didik
tersebut. Gurupun dengan sikap, kata-kata dan cara berinteraksinya dapat
menjadikan cinta dan kasih sayang kokoh dan berakar di dalam diri setiap anak
didiknya.
Bagaimana caranya kita
mengajarkan cinta dan kasih sayang
- Dengan mengenal dan mempelajari
agama serta kehidupan pemimpin-pemimpin agama agar kita tahu seperti apa
membagi cinta dan kasih sayang itu.
- Keluarga, sekolah dan
masyarakat harus mengajarkan cinta dan kasih sayang sebagai sebuah bahan
pelajaran kepada anak-anak, remaja dan pemuda.
- Masyarakat harus memperhatikan
pentingnya perasaan dan rasa kasih sayang yang dimiliki generasi muda. Berbaik
hati dan menghormati kepribadian generasi muda akan mejadi motivasi bagi mereka
untuk memberikan perhatiannya kepada nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang
berlaku di masyarakat. Jika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan ini, maka
anak-anak muda itu akan menutupi sikap dan tindakan-tindakan mereka termasuk di
dalamnya cinta dan kasih sayang.
- Memberikan perhatian atas
pentingnya tradisi generasi-generasi sebelumnya yang dibangun di atas cinta dan
kasih sayang. Tradisi-tradisi ini tidak boleh dilupakan.
- Hubungan keluarga dengan
anak-anak dan manajemen yang tepat atas mereka dilakukan berdasarkan cinta dan
kasih sayang. Setiap anggota keluarga tidak boleh hanya memikirkan masalah
ekonomi saja. Dengan hadirnya ayah dan ibu pada saat-saat yang tepat di dalam
keluarga, menjadikan lembaga keluarga ini mengenal kasih sayang dan
persahabatan, dan hilangnya kelelahan, tekanan dan depresi ayah dan ibu yang
disebabkan oleh pekerjaan yang banyak, adalah peluang bagi orangtua untuk
menunjukkan kasih sayangnya
kepada anak-anak, dan begitu juga sebaliknya anak-anak terhadap orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar