Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya
wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik
dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih
cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan,
misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena
kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti
tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus,
permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah
segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan
bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity)
keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan
pertentangan (contrast).
Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan
pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita
dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil
seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi
tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu
ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing
pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki
wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin
menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di
kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan
saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari
berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar