Halaman

Kamis, 24 Januari 2013

Kondisi Umat Beragama dan Timbulnya Ajaran Sesat


Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman baik dalam budaya,adat istiadat,maupun agama.Seperti yang tertuang dalam UUD 1945 yang membahas tentang kebebasan dalam menganut suatu keyakinan,kita sebagai makhluk sosial saling menghormati perbedaan tersebut.Namun,pada jaman sekarang ini,banyak masyarakat yang tidak dapat memahami makna dari perbedaan agama tersebut.Banyak kita lihat,kasus-kasus yang terjadi karena diskriminasi yang mengatas namakan agama.

Kita mengetahui,bahwa di negara kita sendiri ada 5 agama yang diakui,Islam,Kristen,Hindu,Budha,dan Katolik.Sekalipun berbeda agama,namun semua agama tersebut sama-sama mengajarkan kita sebagai umat nya untuk selalu berbuat baik dan saling menghargai perbedaan dalam menganut suatu kepercayaan.Sehingga tercipta kehidupan yang rukun antar umat beragama.

Namun,sekarang tidak sedikit kelompok-kelompok yang mengatas namakan dirinya dengan membawa-bawa nama agama dalam menyebarkan ajaran baru yang mereka buat.Tidak sedikit masyarakat yang terpengaruh dengan ajaran baru yang mereka buat,hingga akhirnya banyak yang terjerumus ke dalam aliran yang sesat.Itu terjadi,karena banyak orang yang kurang mengenal ajaran agama mereka sendiri.

Kita sebagai umat beragama,sebaiknya selalu berpegang teguh dengan ajaran agama yang memang dari dulu di ajarkan kepada kita.Jangan sampai terpengaruh dengan ajaran-ajaran baru yang hanya mengatas namakan suatu agama.

Manfaat IPTEK Dalam Mengatasi Kemiskinan dan Efek Teknologi Bagi Masyarakat Yang Belum Siap Mental

Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berhubungan dengan kemajuan suatu negara.Dengan maju nya IPTEK suatu negara,secara tidak langsung negara tersebut dapat dikatakan maju.Itu semua juga di dukung dengan sumber daya manusia yang maju pula.Namun,tidak selamanya dengan maju nya IPTEK,maka sumber daya manusia nya juga maju.Contohnya,Indonesia.

Indonesia dengan kemajuan IPTEK yang cukup pesat,mengikuti perkembangan IPTEK di dunia sekarang ini,namun tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang maju pula.Sehingga,tingkat kemiskinan di Indonesia bisa di bilang masih cukup tinggi.Masalah ini terjadi,karena kurang serius nya pemerintah dalam mensosialisasikan IPTEK itu sendiri kepada masyarakat yang ada.Hanya segelintir orang saja,yang mengerti dan dapat mengikuti perkembangan IPTEK tersebut.

Saya masih menyadari,masih banyak masyarakat Indonesia yang belum siap menerima perkembangan dari teknologi itu sendiri.Contohnya,di jaman sekarang yang mayoritas menggunakan handphone smartphone,kita masih dapat melihat orang-orang yang masih belum paham apa kegunaan sebenarnya dari handphone tersebut.

Lingkungan Sosial di Sekitar Kita

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Kita sebagai makhluk sosial harus hidup berdampingan satu sama lain.Sosialisasi merupakan salah satu cara kita dalam berhubungan dengan orang lain,baik itu dengan keluarga,teman,ataupun masyarakat luas.Contoh sosialisasi dalam lingkungan keluarga,dapat kita lihat dalam lingkungan rumah kita sendiri.Saat kita berinteraksi dengan salah satu anggota keluarga kita,kita sudah melakukan sosialisasi dalam lingkungan rumah.Saya akan menceritakan sedikit tentang lingkungan sosial saya di rumah,kampus,maupun pergaulan.

Di dalam rumah,merupakan sebuah kewajiban untuk menghormati orang tua,saudara-saudara saya,serta keluarga besar saya.Itu merupakan salah satu cara saya bersosialisasi dalam rumah.Saya sebagai anak,merupakan kewajiban saya untuk mengikuti segala peraturan yang ada di rumah.Pada saat-saat tertentu,saya beserta keluarga saya selalu meluangkan waktu bersama,agar terjalin hubungan yang harmonis di dalam keluarga.

Selain sosialisasi di dalam kelurga,kita sebagai makhluk sosial juga harus bersosialisasi dalam lingkungan pergaulan,baik di kampus ataupun di lingkungan masyrakat luas.Berbeda dengan cara bersosialisasi dalam keluarga,di lingkungan kampus saya bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda.Dengan banyaknya teman-teman yang memiliki karakter yang berbeda-beda,membuat saya harus bisa memilih dengan siapa saya bergaul.Karena,menurut saya pergaulan itu bisa saja membawa kita pada hal-hal yang positif,namun terkadang pergaulan tersebut dapat membawa saya ke hal-hal yang negatif.Saya lebih sering bersosialisasi dengan teman-teman saya saat saya sedang berkumpul di kelas,maupun di luar kelas.